Umat islam itu Takdirnya Kaya, sejahtera, dan mapan.
Pada
Minggu, 22 Desember 2019
Baca Juga
Umat islam itu Takdirnya Kaya, sejahtera, dan mapan.-
Jadi tdk ada Istilah miskin dalam firman Allah swt.
Seperti firman Allah swt ;
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
( q.s nur : 55)
"dan Dia-lah yang memberikan kekayaan dan kecukupan.” (QS. An-Najm : 48).
"Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang senantiasa bersyukur; walaupun hidup pas-pasan ia akan tetap tersenyum dan merasa cukup, bukan merasa miskin"
Sesungguhnya Allah Ta’ala hanya memberi Kekayaan dan Kecukupan kepada hamba-Nya. Dan ternyata yang “menciptakan” Kemiskinan adalah diri kita sendiri. Hal ini bisa karena ketidakadilan ekonomi, kemalasan, bisa juga karena kemiskinan itu kita bentuk di dalam pola pikir kita sendiri.
Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang senantiasa bersyukur; walaupun hidup pas-pasan ia akan tetap tersenyum dan merasa cukup, bukan merasa miskin. Jadi, marilah kita bangun rasa keberlimpahan dan kecukupan di dalam hati dan pikiran kita, berhenti mengeluh, berhenti mengatakan rejeki kecil, agar kita menjadi hamba-Nya yg selalu Bersyukur. Ikhwan fillah rahimakumullah,,,
Selamat menjemput rejeki yang halal,mulia, barokah,melimpah di pagi hari ini
"Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang senantiasa bersyukur; walaupun hidup pas-pasan ia akan tetap tersenyum dan merasa cukup, bukan merasa miskin"
Sesungguhnya Allah Ta’ala hanya memberi Kekayaan dan Kecukupan kepada hamba-Nya. Dan ternyata yang “menciptakan” Kemiskinan adalah diri kita sendiri. Hal ini bisa karena ketidakadilan ekonomi, kemalasan, bisa juga karena kemiskinan itu kita bentuk di dalam pola pikir kita sendiri.
Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang senantiasa bersyukur; walaupun hidup pas-pasan ia akan tetap tersenyum dan merasa cukup, bukan merasa miskin. Jadi, marilah kita bangun rasa keberlimpahan dan kecukupan di dalam hati dan pikiran kita, berhenti mengeluh, berhenti mengatakan rejeki kecil, agar kita menjadi hamba-Nya yg selalu Bersyukur. Ikhwan fillah rahimakumullah,,,
Selamat menjemput rejeki yang halal,mulia, barokah,melimpah di pagi hari ini
Komentar (0)
Posting Komentar